dari makalah CAI
Siapa di antara kita yang belum pernah mendengar hadits Rasulullah yang berbunyi:
مَنْ أَرَادَ بُحْبُوحَةَ الْجَنّةِ فَلْيَلْزَمِ الْجَماعَةَ
yang artinya : barang siapa yang menghendaki tengah-tengahnya syurga, maka tetapilah Jama'ah
(HR Tirmizi, hasan Shahih Gharib No 2165)
(HR Tirmizi, hasan Shahih Gharib No 2165)
siapa yang tidak mau tinggal di tengah-tengah syurga?
Pasti mau semua ya ?!
Alhamdulillah.
caranya bagaimana?
Ya....ber-iltizamlah terhadap Jama'ah.
Rasulullah mengunakan kata ' بُحْبُوحَةَ " a(Buhbuhata) itu artinya suatu kondisi disuatu tempat yang paling tengah dan yang paling baik
Abu ubaid Rahimahullah menjelaskan bahwa "buhbuhatul Jannah" artinya tengah-tengahnya syurga . kata-kata ' بُحْبُوحَةَ " adalah segala sesuatu berada ditengah-tengahnya dan yang paling bagus (Lisaanul Arab 2/407).
muhammad bin Abdurahman bin Abdul Rohim Al Mubarakfuri sang penulis Syarh Hadits Tirmizi mendefinisikan hal yang senada mengenai بُحْبُوحَةَ " yaitu
(مَنْ أَرَادَ بُحْبُوحَةَ الْجَنّةِ) بضمِّ الموحَّدتيْن، أيْ: مَنْ أراد أنْ يسكن وسطها وخيارها.
Siapa saja yang ingin menetap di syurga, ditegah-tengahnya dan di tempat yang paling indah#
(مَنْ أَرَادَ بُحْبُوحَةَ الْجَنّةِ) بضمِّ الموحَّدتيْن، أيْ: مَنْ أراد أنْ يسكن وسطها وخيارها.
Siapa saja yang ingin menetap di syurga, ditegah-tengahnya dan di tempat yang paling indah#
***
Alhamdulillah, dalam Kitab Syarh Asmaul Husna kita, dijelaskab bahwa salah satu kitab yang dijadikan acuan dan referensi adalah kitab Tuhfatul Ahwadz, karya Syaikh Abu Al Ula MuhammadAbdurrahman bin Abdurrahim Al Mubarakfuri
Kitab ini adalah Syarh dari Hadits Imam tirmizi
**
maka, bagaimana apabila kita ingin dapat tinggal di-tengah-tengah syurga?
rasulullah bersabda :
فَلْيَلْزَمِ الْجَماعَةَ
فَلْيَلْزَمِ الْجَماعَةَ
maka tetapilah Al-Jama'ah
Kata " فَلْيَلْزَمِ" adalah bentuk kata kerja perintah ( Fi'il Amr/ Imperative)
Sedangkan Al-Jam'ah?
Siapakah yang dimaksud Al Jama'ah dalam hadits ini?
yuk kita lihat syarh Hadits Tirmizi-nya..
dalam syarh Tuhfatul Ahwadz dijelaskan makna
عَلَيْكُمْ بِالْجَماعَةِ) الإمامة--artinya adalah : المنتظمة بنصب الإمامة- SETIA TEHADAP PENGUASA YANG JELAS dan TEGAK.
عَلَيْكُمْ بِالْجَماعَةِ) الإمامة--artinya adalah : المنتظمة بنصب الإمامة- SETIA TEHADAP PENGUASA YANG JELAS dan TEGAK.
dalam syarh Tuhfatul Ahwadz juga dijelaskan yang dimaksud "Menetapilah Al-Jama'ah/ Setia-lah pada Al Jama'ah adalah:
فقالَ قومٌ: هُوَ للوجُوب، والجماعة السَّواد الأعظم
artinya :Suatu kewajiban untuk setia pada Al-Jama'ah, yaitu Jama'ah Sawad Al-Adzhom, yang artinya
artinya :Suatu kewajiban untuk setia pada Al-Jama'ah, yaitu Jama'ah Sawad Al-Adzhom, yang artinya
وقيل : المراد جمع المسلمين الذين هم في طاعة الإمام وهو السلطان الأعظم
dimana salah satu makna dari sawd al-adzhom adalah Sejumlah kaum mulimin yang toat pada Imam yang BERPERAN SEBAGAI SULTAN (penguasa)--dalam kitab Miqaat I/206 oleh mula Ali Al-Qari.
Ibn hajar Al Asqolani (Penulis Syarah Bukhari) menjelaskan : قالَ الحافظُ قَوْله: تلزم جماعة المسلمين وإمامهم. أيْ: أميرهم
artinya:yang dimaksud menetapi Al-Jama'ah adalah Menetapi Jam'ah Muslimin dan Imam mereka atau PENGUASA mereka.
*
jadi, jelas dalam Hadits Tirmizi dan syarahnya bahwa makna : Menetapilah Al Jama'ah dalam Sabda Rasulullah
مَنْ أَرَادَ بُحْبُوحَةَ الْجَنّةِ فَلْيَلْزَمِ الْجَماعَةَ
maksudnya Setia pada Al-Jama'ah Muslimin yang menetapi kebenaran dibawah PENGUASA YANG JELAS.
jadi dalil ini ditujukan sangat inklusif, egaliter dan universal dapat diaplikasikan oleh semua kaum muslimin.
dalil ini tidaklah diperntukan secara ekslusif dan privilese untuk jama'ah tertentu yang mengklaim bahwa kelompoknyalah yang dimaksud AL-Jama'ah.
dalil ini bukan hak istimewa untuk jama'ah yang dibentuk oleh Pak Nurhasan.
jadi, semua kaum muslimin dapat masuk ketengah-tengah syurga Allah TANPA harus bergabung dengan jama'ah jokam.
ya...selama dia berpegang teguh pada Al Qur'an dan Hadits menurut pemahaman salafusalih dan dia mau toat dan patuh pada PENGUASA/ IMAM yang JELAS.
**
inilah mentalitas dan paradigma yang keliru dalam jama'ah kita mengenai hadits " مَنْ أَرَادَ بُحْبُوحَةَ الْجَنّةِ فَلْيَلْزَمِ الْجَماعَةَ".
kita diindoktrinasi bahwa yang dimaksud al-jama'ah dalam hadits ini adalah jama'ah jokam 354 yang diprakarsai oleh Bp Nurhasan Al-Ubaidah
kita dicekoki sugesti seolah dengan berbai'at dengan Bp Nurhasan dan Imam- imam setelahnya, berarti kita sudah mengamalkan hadits ini dan kita pasti akan masuk ke tengah-tengahnya syurga
seolah untuk masuk syurga, Manusia harus menjadi bagian dari jama'ah 354.
itu semua adalah pemahaman yang keliru dan menyimpang dari tuntunan Rasulullah
akibat kita memahami dalil ini tidak sesuai dengan kaidah yang benar, kita menjadi jama'ah yang arogan dan ekslusif, merasa menjadi "anak-emas" Allah diantara kaum muslimin lainnya di dunia ini. kita menjadi tergelincir pada pemahaman khawarij yang akhirnya dapat berpotensi menjadi kerusuhan di Indonesia .
Indoktrinasi yang dicekoki pak Nurhasan dan ulama-ulamanya memang terlihat mendayu-dayu,benar dan manis....namun dibalik itu semua adalah sebuah brainwashed yang sangat beracun dan berbahaya ditengah kaum muslimin Indonesia dan NKRI
untuk lebih obyektif, adil, terbuka dan berimbang silahkan kalian cek Syarh Hadits tirmizi, Tuhfatul Ahwazi yang membahas dalil مَنْ أَرَادَ بُحْبُوحَةَ الْجَنّةِ فَلْيَلْزَمِ الْجَماعَةَ disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar